Malang,
Hari dua
puluh Bulan dua Tahun dua nol satu lima
Pukul Sembilan
nol tujuh
Kepada:
Bosse
@poscinta yang suka senyum perangko.
Halo Bosse.
Salam perangko untuk Bosse yang selalu ceria menyampaikan tumpukan cinta pada
para pecinta. Semoga hari ini tetap ceria meski mentari sedang enggan menyapa. Salam
kenal Bosse, saya Tika. Ini surat cinta pertama yang saya kirimkan untuk Bosse
karena ini memang tahun pertama saya turut serta dalam
#30HariMenulisSuratCinta. Semuanya indah, penuh dengan pengalaman pertama, surat
pertama, orang pertama, juga kenangan tentang cinta pertama. *jadi sedikit
curhat*
Oiya, saya
telah membaca surat undangan dari Bosse malam tadi. Maka itu, saya kirimkan
sebuah surat balasan ini. Sungguh saya senang mendapatkan surat undangan itu. Sejenak
bagaikan terbang ke awan dan merangkai banyak angan-angan. Namun seketika
seperti disadarkan dan dijatuhkan lagi ke atas bumi. Entah mengapa, ketika
semakin dirasa, semakin menyesakkan dada. Undangan bahagia dari Bosse yang
penuh cinta seolah berubah layaknya sebuah undangan nikah dari mas mantan terindah.
Harusnya itu undangan yang membahagiakan, tapi malah jadi menyesakkan; meski
sesaknya berbeda. Ialah masalah keikhlasan atau cemburu yang sedikit mulai
mengakar yang tertuju pada mas mantan karena dia menikah duluan. Namun yang
tertuju pada Bosse ialah sedih yang mendarah daging karena saya tidak dapat
menjadi bagian dari hari yang harusnya membahagiakan. Bukan, bukan saya enggan
datang. Namun terlebih karena jarak yang terlampau jauh memisahkan. Belum juga
waktu yang tampaknya masih tidak berkenan. Maaf karena tidak dapat hadir dan
bertemu dengan Bosse dan juga kangpos baik lainnya, seperti @iitsibarani_ yang
tahun ini jadi kangpos cantik pengirim surat cinta saya *semoga cepat sembuh*,
@mungaremike yang setia menghantarkan cinta pada semesta, @ikavuje yang dengan
indahnya melantunkan kisah cinta, serta kangpos lain yang tidak saya sebutkan
satu per satu. Terima kasih untuk semua cinta yang bersemi :D
Sungguh,
ingin rasanya saya meminjam pintu kemana saja milik Doraemon untuk bisa hadir
di Bandung pada 1 Maret mendatang. Atau mungkin, meminjam bubuk sihir Harry
Potter untuk bisa ber-disapparate langsung menuju lokasi pertemuan. Menyaksikan
semuanya dengan mata kepala saya sendiri, berfoto bersama mengabadikan momen
indah pertemuan kita, juga tertawa bersama dengan para pecinta.Tapi semua itu
tinggallah sebuah angan, Bosse. Seandainya, waktu dan tempat juga mengijinkan,
saya harap suatu saat gathering ini bisa dilaksanakan di kota saya. Saya akan
dengan senang hati turut serta. Sudah dulu ya Bosse, mau nangis nyesek dulu
karena gak bisa datang nih T_T
Tertanda,
Pengirim
surat cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar