Kamis, Februari 12, 2015

Sampai Jumpa Lagi



Kepada:
Kakek dan Nenek kami yang telah pergi

Dalam diam kalian menghilang. Dalam sepi kalian pergi. Tanpa sedikit kata salam untuk sekedar berpamitan dan mengucap sebuah perpisahan. Melebur kalian dengan senyap, meninggalkan kami yang masih terlelap. Sesaat kami termangu, melihat tubuh kalian yang telah mulai membiru. Seketika kami berdiri, terpaku, membatu. Sekejap saja kalian mampu mengubah riang kami menjadi irama sendu yang mengalun bersama setumpuk rindu. Sebentar saja kalian mampu mengubah harap kami menjadi setumpuk abu yang tertiup menjauh. Belum lama, begitu pikir kami. Begitu singkat, begitu gumam kami. Tapi apa boleh kami berkata, karena waktu kalian telah berhenti. Bisu dan isak pilu silih berganti mengiringi irama sedih yang terus saja menyayat hati. Tapi kami bisa apa? Karena kami sadar sebetul-betulnya bahwa pergi kalian ialah melepas lara meski menyisakan sebuah luka menganga berujung duka.

Belum sempat bibir kami menuturkan kata, melafalkan nama serta ribuan maaf yang ingin kami ucap. Belum sempat mata kami menjatuhkan airnya, merangkai rasa yang perlahan menjadi nyata. Meski tak sempat kami berkata, dan belum juga air jatuh dari mata, sedih telah perlahan ada dan merajam hati kami dengan peluru bertimah. Kami mencintai kalian sedalam-dalamnya hati kami, seutuh-utuhnya raga kami, sebenar-benarnya lafal kami. Namun, sepertinya Tuhan lebih mengasihi. Selamat tinggal, Kakek dan Nenek kami tercinta. Bukan, sampai jumpa. Tunggu kami di sana sampai akhirnya kita bisa bersama (lagi) sebagai keluarga.

Dari Kami
Cucu kalian yang mengantar pergi

3 komentar: