Kepada:
Kakek dan Nenek kami yang telah pergi
Dalam diam kalian menghilang. Dalam sepi kalian pergi. Tanpa
sedikit kata salam untuk sekedar berpamitan dan mengucap sebuah perpisahan.
Melebur kalian dengan senyap, meninggalkan kami yang masih terlelap. Sesaat
kami termangu, melihat tubuh kalian yang telah mulai membiru. Seketika kami
berdiri, terpaku, membatu. Sekejap saja kalian mampu mengubah riang kami
menjadi irama sendu yang mengalun bersama setumpuk rindu. Sebentar saja kalian
mampu mengubah harap kami menjadi setumpuk abu yang tertiup menjauh. Belum lama, begitu pikir kami. Begitu singkat, begitu gumam kami. Tapi
apa boleh kami berkata, karena waktu kalian telah berhenti. Bisu dan isak pilu
silih berganti mengiringi irama sedih yang terus saja menyayat hati. Tapi kami
bisa apa? Karena kami sadar sebetul-betulnya bahwa pergi kalian ialah melepas
lara meski menyisakan sebuah luka menganga berujung duka.
Belum sempat bibir kami menuturkan kata, melafalkan nama
serta ribuan maaf yang ingin kami ucap. Belum sempat mata kami menjatuhkan
airnya, merangkai rasa yang perlahan menjadi nyata. Meski tak sempat kami
berkata, dan belum juga air jatuh dari mata, sedih telah perlahan ada dan
merajam hati kami dengan peluru bertimah. Kami mencintai kalian
sedalam-dalamnya hati kami, seutuh-utuhnya raga kami, sebenar-benarnya lafal
kami. Namun, sepertinya Tuhan lebih mengasihi. Selamat tinggal, Kakek dan Nenek
kami tercinta. Bukan, sampai jumpa. Tunggu kami di sana sampai akhirnya kita
bisa bersama (lagi) sebagai keluarga.
Dari Kami
Cucu kalian yang mengantar pergi
Sebagai keluarga pasti dipertemukan :)
BalasHapusaamiin :D
Hapusbaru saja berkunjung di page kamuuu :D sukaaaakkk
Sebagai keluarga pasti dipertemukan :)
BalasHapus