Rabu, Mei 22, 2013

Untuk Bapak

seorang anak kecil duduk di teras depan rumahnya
terlihat ia sedang tidak sabar. entah menunggu siapa
sedetik kemudian ia berdiri, menengok ke kanan dan ke kiri
berlarilah ia ke depan pagar.
ditengoknya lagi jalanan yang masih saja sepi
menerawang jauh matanya yang jernih itu
jauh, seolah menembus ruang dan waktu

lunglai ia berjalan masuk lagi ke halaman rumah
dihempaskan pantatnya lagi di bantalan rumput yg tadi
'hmm, bapak belum jua datang,' gumamnya lebih kepada diri sendiri

tak lama, terdengar deru mesin sepeda motor yg cukup tua
sinar mata anak lelaki yg tadinya kelam, kini mulai berbinar terang
dilangkahkannya kaki mungilnya sampai di depan pagar
terlihat olehnya samar-samar sosok lelaki yg dulunya kekar
tak ayal, senyum perlahan merekah menghias wajah imutnya

sepeda motor perlahan berhenti, pun juga pengendaranya
si anak kecil dengan setia menanti di sampingnya
'bapak. aku rindu bapak. sudah lama tidak bertemu bapak. apa bapak rindu aku?'
mereka memang lama tak berjumpa sejak bapaknya harus bekerja di luar kota
mungkin hanya dua bulan sekali, atau bahkan empat-enam bulan sekali

dan seperti biasa, lelaki dengan wajah tegas itu tak mampu menyatakan perasaannya
dari dulu ia tak pernah pandai berkata-kata
hanya sebuah pelukan hangat dan setetes air mata yg mewakili perasaannya
'lebih dari yang kau kira.' dalam hati sang bapak berkata.

Jumat, Mei 17, 2013

Cintaku pada Hujan

satu tetes.
air turun dari langit dan tiba di pipiku
mengalir ia membentuk sungai kecil di wajahku

ah, hujan.
ya, memang hari ini terlihat mendung sejak pagi tadi
tak seperti hari lainnya ketika langit nampak cerah
dan mentari seolah tersenyum bahagia

aku tak suka mendung karena mendung membuatku bersedih
mendung membuatku malas.
bahkan seringnya terlampau malas beranjak dari tempat tidur

namun, entah mengapa aku selalu menikmati hujan
mungkin hujan lambang kehidupan.
kesejukannya langsung merasuk ke hati yg dalam
suaranya mampu menentramkan
dan airnya seolah melegakan

mungkin karena aku menganggap hujan itu seperti kamu
yang mampu menyejukkan hatiku
kamu menenangkanku
hadirmu selalu melegakan kerinduanku.

berdiri aku di bawah hujan ini
tak beranjak selangkah pun
seolah ingin menikmati guyuran airnya yg dingin
membasahi seluruh tubuh
dalam hati
membayangkan diriku hilang dalam pelukanmu

di tengah hujan ini, aku menangis
mungkin karena kerinduan yang semakin menyesakkan
biarkan air mataku mengalir bersama air hujan

ya, satu lagi yang kusuka dari hujan
orang lain tak akan tahu aku menangis di tengah hujan.

Jumat, Mei 03, 2013

HARDIKNAS itu...?

Tanggal 1 Mei 2013 malam.

Seorang anak kecil lapor kepada mamanya, "Ma, aku besok libur." Tertawa lah dia dengan riang menyadari kalau hari ini dia bisa tidur sampe malam. Sang mama pun terkejut, "Lho, kok libur? dalam rangka apa?"
"Kan besok Hardiknas. Aku nggak ikut upacara, jadinya ya libur. Kan enak bisa di rumah." timpal si anak sambil cengar cengir kuda.
Entah, karena sang bunda tak bisa menimpali atau berpikiran apa, yang jelas hanya helaan napas yang keluar dan mengakhiri percakapan itu.

Tanggal 2 Mei 2013.

Hari ini cerah, mungkin bahkan bisa dibilang panas. Ya syukurlah tidak hujan karena kan kasihan yang sedang berupacara di lapangan luas. Namun, panas matahari cukup terik juga ternyata. Tiba-tiba teringat bayangan ketika masih kecil mungkin sekitar SD atau SMP di mana setiap ada peringatan Hardiknas selalu mendapat jatah berpanas-panasan upacara di lapangan. Kala itu, menurut saja meski sebenarnya tak tahu apa yang dirayakan dan mengapa harus merayakannya dengan upacara sampai ada yang pingsan segala. Ya, mungkin untuk menghormati pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa ini dulu.

Kalau mengingat sejarah, memang dulunya bangsa ini bangsa budak. Pendidikan sangat sulit untuk diraih. Hanya orang-orang yang terpilih kekayaannya lah yang bisa mengenyam pendidikan yang baik. Namun, syukurlah orang-orang tersebut mampu memperjuangkan bangsanya yang lain sehingga akhirnya mampu berdiri di kaki sendiri tanpa harus mengemis dan melayani para penjajah. Ya, bangsa ini akhirnya merdeka.

Benarkah sudah merdeka? Tak ayal pertanyaan itu melintas lagi di dalam benak. Bukankah jika merdeka, semua bisa merasa lebih baik? Pendidikan harusnya lebih merata? Namun, lihat saja pada praktiknya. Pendidikan gratis seolah hanya sebuah propaganda. Masih saja harus membayar mahal untuk merasakan nikmatnya pendidikan. Masih saja mereka yang terpilih yang bisa mendapat fasilitas yang layak. Bukankah sama saja dengan masa lalu namanya? Belum lagi, mereka yang pandai lebih banyak memilih menjadi budak negara asing dan tidak memajukan bangsanya sendiri. Bukankah ini lebih parah? Lalu, apa gunanya berdiri di bawah terik matahari seolah ingin menghormati pun merayakan Hardiknas jika kenyataannya tidak berbuah manis seperti harapan para pejuang yang dulu?

Mungkin, kita yang sudah menjadi bagian dari sistem tidak mampu berbuat banyak untuk dunia pendidikan. Ya, saya hanya seorang lulusan sarjana pendidikan yang mungkin akan menjadi guru kelak. Mungkin tidak banyak yang bisa saya sumbangkan pada bangsa ini, namun sebuah pesan berharga yang akan melekat pada diri saya adalah 'lakukan yang bisa kamu lakukan untuk mengubah yang ada di hadapanmu'. Saya akan berusaha semampu saya untuk mengubah kelas saya sendiri nantinya. Guru itu bukan pekerjaan yang mudah, saya yakin. Bertaruh nama baik dalam mengajar. Bertanggung jawab secara moral terhadap generasi bangsa. Untuk itulah, kita (calon guru) hendaknya berusaha melakukan yang terbaik yang kita bisa, bukan hanya berdiri mengikuti upacara dan tidak memberikan perubahan. Semangat Hardiknaa!

Rabu, Mei 01, 2013

The First Post in 2013

WOOOOWWWW!!!
It's been a year. *tiup-tiup debu yang menutupi blog ini* *bersih-bersihin sarang laba-laba* *lebay*
Well, it's not literally a year. It's still six months from my latest posts anyway (yet, 6 month is considered long time).

I can say that there have been many things happened during those months.
Terakhir kali posting di blog ini, aku masih PPL di SMP. Sebulan setelah itu, urusan PPL udah kelar sih, tapi masih ada satu urusan yang cukup besar yang harus dikerjakan. What was it? I think you can guess it when I said I was in my last semester. Yup, I was dealing with my "Skripsweet" or you can call it bluntly as Sarjana's thesis. Waktu itu serasa keluar dari mulut buaya masuk ke mulut singa (kebalik gak ya?).

That was my biggest reason why I didn't write anything on this blog since then. Terlalu sibuk mengerjakan skripsi dan mencintainya untuk segera melepaskan belenggunya. hehehe. Dan untungnya nih, my hard work was paid off. Terbayar lunas sudah kerja keras selama  kurang lebih 4 bulanan bergumul dan bercinta dengan data-data skripsi. I had my thesis exam on December dan dinyatakan lulus. Suatu pengalaman yang gak terlupakan selama kuliah. Dan seketika itu juga ingat sama Ayah, Mama, pacar, dan semua yang udah mendukung proses pengerjaan ini. Seolah ingatan tersebut diputar bak film layar lebar. Terharu banget rasanya udah dinyatakan lulus setelah melewati masa-masa perjuangan yang cukup lama. I was graduated. :)

The graduation day took place on March 9, 2013. It was the unforgettable graduation ever. Baru kali ini lulus ditemeni sama pacar (yaiyalah, lha wong dulu2 masih kecil juga). Dan, baru kali ini juga bisa memberikan kebanggaan yang gak terkira buat orang tua dan orang-orang dekat karena prestasi yang bisa tercapai. Maybe, that was how I could thank my beloved parents for all their motivations and supports. Untuk semua cinta dan kasih sayang yang sudah diberikan selama ini, aku hanya bisa mempersembahkan sebuah predikat kelulusan yang setidaknya membuat mereka bangga.

After that, I was busy looking for jobs. Mungkin, sudah rejekinya, akhirnya sekarang aku bekerja di sebuah bimbel bahasa Inggris. I get new experiences from this place. Of course, I get some challenges to be a good instructor. :D

dan sekarang, at this moment, aku mengalami apa yg disebut LDR. *elus2 dada*

How was your days?