Senin, Juli 29, 2013

Pahamkah Kalian Akan Bahasa Indonesia?: Penyalahgunaan Kata Dalam Bahasa Indonesia



Belajar tentang bahasa tidak akan ada habisnya karena ia dinamis dan mengikuti perkembangan manusia. Banyak kata-kata baru yang tercipta untuk mengisyaratkan sesuatu. Banyak pula yang mengalami pergeseran makna. Namun, samakah halnya jika sebuah kata disalah artikan? Tentu tidak.

Mungkin kalian pernah mendengarkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang secara ‘tidak sadar’ disalah artikan dan disalahgunakan. Atau bahkan kalian pernah menggunakannya.

Pernahkah kalian mendengar kata GEMING?
Mengapa GEMING diartikan sebagai polah yang tidak pernah diam. Mungkin karena bunyinya seperti DENTING yang menyebabkan sebuah getaran. Padahal jika kita mau mengintip KBBI barang sebentar, arti GEMING berarti diam. Tak perlu lagi menambahkan kata ‘tak’ pada kata GEMING.
Sering sekali kata ini disalah artikan dalam penggunaannya. Contohnya, ‘ia diam tak bergeming’.  Diam tetapi tidak diam. Sebuah paradoks yang sangat menarik yang menunjukkan betapa kita tidak memahami bahasa kita sendiri.

Apa yang muncul dalam benak kalian ketika mendengar kata ACUH?
‘Kau menolakku, acuhkan diriku’. Sepenggal lirik dari lagu miliki band Indonesia yang cukup booming kala itu. Maksudnya di sini menggunakan ACUH sebagai tidak memedulikan. Apa itu yang melintas di dalam pikiran kalian? Sorry, you did it wrong. Arti ACUH sebenarnya adalah peduli atau bahasa kerennya care. Ketika kalian menggunakan kalimat ‘duh, si dia cuek banget. Acuh banget.’, berarti kalian sudah membuat satu lagi kesalahan berbahasa. Did you?

Kira-kira apa arti dari SERONOK?
Ada sebuah larangan yang mengingatkan orang untuk selalu berpakaian yang tidak SERONOK. Maksudnya mungkin menjaga pakaian agar enak dilihat, rapi, dan tidak vulgar. Tapi sayangnya larangan tersebut sebenarnya malah menyuruh kita untuk berpakaian yang tidak sedap dipandang mata.
Bagaimana bisa? Arti dari kata SERONOK sebenarnya adalah menyenangkan dan enak dilihat. Jika ditambahkan kata ‘tidak’ akan berarti negatif, yaitu ‘tidak enak dilihat’. Untungnya mayoritas orang berpikiran sama sehingga penyalah-gunaan bahasa ini seolah tidak terjadi.

Cukup familierkah kalian dengan ajakan ‘ayo rubah kebiasaan buruk’?
RUBAH adalah seekor binatang yang mirip serigala atau dari keluarga anjing dengan moncong yang cukup panjang. Sangat jauh berbeda dengan UBAH yang berarti berbeda dari sebelumnya. DIRUBAH atau MERUBAH berarti dijadikan (seperti) RUBAH atau menjadi (seperti) RUBAH. Lucu bukan? Not if you make this mistake too. Yang benar adalah UBAH yang mendapat awalan di- menjadi DIUBAH, atau UBAH dengan awalan me- yang menjadi MENGUBAH.
Jangan lagi mengatakan, 'Kebijakan ini harus dirubah' dalam sebuah forum. Or else, you will humiliate yourself.

Sudah benarkah arti dari kalimat ‘Aku titip ABSEN’?
Banyak dari kalian yang mungkin tidak sadar telah menyalah artikan kata ABSEN. Seringnya kalian berkata, ‘Aku titip ABSEN!’ kepada seorang teman. Jangan marah kalau ternyata nama kalian dicoret atau kehadiran kalian ditulis ABSEN karena arti dari ABSEN sendiri adalah tidak hadir.

Sekarang coba renungkan sejenak. Siapa di antara kalian yang pernah melakukan penyalahgunaan kata di atas? Starting from now, be wise in choosing your words because word matters.

Jumat, Juli 26, 2013

Wanna Write? Just Write! And Keep Writing



Writing is quite hard for many people, including me. Sometimes I feel that I cannot write well. It seems that I have no ideas to write on paper or to compose a good article. Unfortunately, when we are all in school or at work, we need to improve our writing ability.

Just look around you, when you were in elementary school, you were assigned to make a free writing about your experiences. Then, coming to middle school, you were assigned to make some writings with different genre such as descriptive, narrative, argumentative, and many more.

Society makes writing a must have skill. One thing that I do believe, which makes me write until these days: A writer is not born, a writer is shaped. Yes, you have to practice your writing to improve your writing ability. There are actually some things you can try to help you develop your writing. Let us explore more:

First thing is first, determine your theme. Theme or topic is very essential before you start writing. Once you have got your theme or topic about what to write, you can focus your ideas on particular area only. This will help you to narrow down your ideas.
 
Secondly, you can make a mind mapping about what you want to write. Just make a list about things related to your theme or topic. You can use ‘spider web’ method to list your general ideas about the topic. You can use some questions related to the theme or topic to help you find some general ideas. If you need more ideas, you can browse in the internet.



Thirdly, begin to develop your list into some main ideas for your first, second, until the last paragraph for your writing. You need not to include every idea in your writing, just choose the ones that may be easy to develop using logical flow.

The next step is developing your paragraph. Now, it is the time to elaborate your main idea into a paragraph with good cohesion and connection. Do not worry about grammar and stuff; just write according to your main ideas and list of your mind mapping. You can write using simple sentences, which only have one subject and one verb without any connectors. Try to use some conjunctions to show that one sentence is connected to the other.

After you write your whole idea, it comes for you to read your writing. This time, you can check your grammar and ensure that your elaboration is good and flow smoothly in logical way. Sometimes, you will have new ideas when you re-read your writing. You can polish your sentences or maybe connect some of them into one sentence.

Then, you can ask for other people to read your writing too. Maybe, they can give some ideas to elaborate your writing. The most important thing is enjoying the whole process. That is how you make writing is enjoyable. Try to write about things that you like or about your memorable experiences as a starter.

Now, you have come to the last point, which is keep practicing your writing. As the aforementioned, you need to practice even more to make your writing better.


Kamis, Juli 25, 2013

Aku, Kamu, dan Masa Lalu Kita



*kisah ini hanya fiktif belaka, sebagai sebuah hiburan untuk mereka yang mengingat masa lalunya*

Sorry, I never told you
All I wanted to say
And now it’s too late to hold you
‘Cause you’ve flown away
So far away..

Tembang lama mengalun menemani soreku hari ini. Lagu cinta yang sarat akan penyesalan akan masa lalu. Dan seketika sebuah memori terulang dalam benakku seolah menjadi video dari tembang cinta itu.

Sebuah memori tentang kamu dan masa lalu kita. Dulu, dulu sekali, kita pernah menjalin kisah berdua. Tapi itu semua sudah berlalu dan aku tak yakin kau masih mengingat kisah itu. Mungkin sudah menjadi cerita usang yang sudah kau letakkan di bawah tumpukan folder ‘peristiwa tak penting’ dalam ingatanmu.

Yah, tidak mengapa karena aku juga tidak mengharapkan kisah kita terulang lagi, meski kuakui hari-hari bersamamu kala itu sangat manis, bahkan teramat manis dan terlalu indah untuk terhapus begitu saja. Nyatanya aku masih mengingatnya, dengan jelas malah. Sebuah cinta pertama, jika tidak ingin menganggapnya sebagai cinta monyet belaka, yang terjadi di kala usia kita masih sangat belia.

Tiba-tiba tanpa dapat kuantisipasi, berbagai rasa penasaran menyeruak dalam hatiku. What if we were still together until now? What if we met again? What would happen then? Banyak kata ‘bagaimana jika’ yang menyerang kepalaku saat ini. Mungkin aku hanya merindukanmu, sebuah potongan masa lalu tentang rasa cinta yang masih lugu.

Merindukan saat kita bersama tertawa dalam canda dan melakukan kegilaan berdua. Rindu akan wajah tertawamu yang terlihat seperti kucing. Pun juga perasaan sayang yang tanpa alasan. Bukan aku menyayangimu karena kamu pandai. Bukan aku menyukaimu karena kamu idola di sekolah. Bukan. Tapi murni aku menyukaimu karena aku merasa bahagia di dekatmu dulu. Aku bisa tertawa lepas dan marah tanpa tedeng aling-aling di depanmu. Bahkan aku yang dikenal galak masih bisa tersenyum malu-malu jika berhadapan denganmu.

Hahaha, masa yang menyenangkan. Sedang apa kau sekarang? Masih ingatkah kamu tentang cerita kita? Tidakkah kau mengingatku barang sedetik saja? Aku penasaran, pernahkah aku muncul dalam pikiranmu meski hanya sekejap seperti kamu yang tiba-tiba hadir dalam otakku?

Anyway, di mana pun kamu berada, semoga Tuhan selalu melindungimu. Dan satu yang dulu mungkin tidak sempat kukatakan ketika hari kelulusan kita dan kau menarikku ke balik gang dekat sekolah, sebenarnya aku dulu masih menyukaimu. Bagaimana bila ternyata aku mengungkapkannya padamu? Akankah kisah kita berubah? Mungkin.

Namun, mungkin saja jalan ini yang terbaik bagi kita. Karena aku sekarang juga merasa bahagia, dan kuharap kau pun begitu.



Masa lalu bukan untuk diratapi dan dipertanyakan lagi.
Masa lalu hanya perlu dipelajari dan dikenang ketika kita menapaki masa kini.
Masa lalu tidak untuk dilupakan, namun untuk dihargai karena telah menuntun kita ke masa kini.

Rabu, Juli 24, 2013

Tips and Tricks Menjadi Content Writer



Beberapa waktu lalu aku ikut jadi penulis konten atau yang bahasa kerennya ‘content writer’. Mungkin sebagian dari kalian sudah tahu apa yang dimaksud dengan content writer. Yup, kita hanya menulis beberapa artikel saduran untuk mengisi blog.

Menjadi content writer itu ternyata sedikit berbeda dengan menulis artikel di blog pribadi. Tetapi tidak semuanya berbeda, tetap saja masih ada beberapa faktor general yang kudu diperhatikan dalam menulis, misalnya seperti menentukan tema, menentukan kerangka karangan, dan mengembangkan ide penulisan.

Namun, pada dasarnya menulis konten lebih mementingkan saduran itu sendiri. Ada beberapa hal fundamental yang perlu diperhatikan kalau kalian ingin menjadi content writer.

Pertama, carilah sumber yang terpercaya. Biasanya sih ada beberapa advertiser yang akan memberikan link sebuah situs dan kita hanya perlu menyadur artikel dari situs tersebut. Tapi jika kalian harus mencari sumber sendiri, berhati-hatilah dalam memilih. Situs dengan ekstensi ‘.org’, ‘.gov’, atau beberapa situs berita internasional dianggap lebih bisa terpercaya.

Setelah mendapat situs yang bagus, carilah artikel yang sesuai dengan tema yang diberikan. Kalau menulis isi blog pribadi kan tema kita sendiri yang tentukan, tapi menjadi content writer harus menurut pada tema yang diberikan advertiser. Usahakan mencari artikel terbaru yang menarik untuk disajikan.

The next step is reading the article to get the summary. Yup, saatnya membaca artikel yang sudah dipilih untuk menyaring inti sarinya. Ingat, we are not copying the text, yet we are interpreting it using our own words. Mengkopi dan menginterpretasi sangatlah jauh berbeda. Karena itulah, pastikan kita tidak hanya menulis ulang kalimat dalam artikel tersebut melainkan menyajikannya dengan bahasa kita sendiri.

Tentunya ide dan berita yang disampaikan tetap sama. Kita hanya perlu mengubah susunan kalimat dan style penulisan artikel tersebut. Jangan coba-coba untuk langsung menerjemahkan artikel dan menulis terjemahannya karena we are not translating the article. Jadi, sangat penting bagi kita untuk tetap kreatif.

Yang perlu kalian ingat, satu artikel dari situs sumber tidak harus menjadi satu artikel bagi kalian. Bisa saja kalian memecah artikel tersebut menjadi beberapa bagian. Tergantung seberapa tinggi kreatifitas kalian dalam menyadur sebuah artikel. Dengan begitu, kalian tidak perlu repot2 mencari banyak artikel untuk memenuhi kuota kerja.

Waktu pemenuhan kuota kerja juga penting untuk diperhatikan. Tampaknya kalian tidak akan membutuhkan terlalu banyak waktu untuk menulis karena ide dan tema sudah tersedia, tinggal perangkaian kalimat saja. Yang sedikit merepotkan mungkin adalah menggunakan gaya bahasa yang formal tapi tetap terkesan ringan. Hitung waktu kalian  menulis sebuah artikel konten dan pastikan kalian tidak melebihi deadline yang diberikan

Terakhir, jangan lupa sertakan link dari situs sumber yang kalian ambil. Hal ini untuk memudahkan pengecekan artikel apakah isinya sudah sesuai dan untuk memastikan tidak adanya plagiarisme. Bagaimana pun plagiarism merupakan sebuah kejahatan di bidang penulisan.

Well, maybe that’s all I can give for the tips and tricks for being a content writer. Kalau kalian punya tips dan tricks lainnya, kalian bisa membaginya juga J

Rabu, Mei 22, 2013

Untuk Bapak

seorang anak kecil duduk di teras depan rumahnya
terlihat ia sedang tidak sabar. entah menunggu siapa
sedetik kemudian ia berdiri, menengok ke kanan dan ke kiri
berlarilah ia ke depan pagar.
ditengoknya lagi jalanan yang masih saja sepi
menerawang jauh matanya yang jernih itu
jauh, seolah menembus ruang dan waktu

lunglai ia berjalan masuk lagi ke halaman rumah
dihempaskan pantatnya lagi di bantalan rumput yg tadi
'hmm, bapak belum jua datang,' gumamnya lebih kepada diri sendiri

tak lama, terdengar deru mesin sepeda motor yg cukup tua
sinar mata anak lelaki yg tadinya kelam, kini mulai berbinar terang
dilangkahkannya kaki mungilnya sampai di depan pagar
terlihat olehnya samar-samar sosok lelaki yg dulunya kekar
tak ayal, senyum perlahan merekah menghias wajah imutnya

sepeda motor perlahan berhenti, pun juga pengendaranya
si anak kecil dengan setia menanti di sampingnya
'bapak. aku rindu bapak. sudah lama tidak bertemu bapak. apa bapak rindu aku?'
mereka memang lama tak berjumpa sejak bapaknya harus bekerja di luar kota
mungkin hanya dua bulan sekali, atau bahkan empat-enam bulan sekali

dan seperti biasa, lelaki dengan wajah tegas itu tak mampu menyatakan perasaannya
dari dulu ia tak pernah pandai berkata-kata
hanya sebuah pelukan hangat dan setetes air mata yg mewakili perasaannya
'lebih dari yang kau kira.' dalam hati sang bapak berkata.

Jumat, Mei 17, 2013

Cintaku pada Hujan

satu tetes.
air turun dari langit dan tiba di pipiku
mengalir ia membentuk sungai kecil di wajahku

ah, hujan.
ya, memang hari ini terlihat mendung sejak pagi tadi
tak seperti hari lainnya ketika langit nampak cerah
dan mentari seolah tersenyum bahagia

aku tak suka mendung karena mendung membuatku bersedih
mendung membuatku malas.
bahkan seringnya terlampau malas beranjak dari tempat tidur

namun, entah mengapa aku selalu menikmati hujan
mungkin hujan lambang kehidupan.
kesejukannya langsung merasuk ke hati yg dalam
suaranya mampu menentramkan
dan airnya seolah melegakan

mungkin karena aku menganggap hujan itu seperti kamu
yang mampu menyejukkan hatiku
kamu menenangkanku
hadirmu selalu melegakan kerinduanku.

berdiri aku di bawah hujan ini
tak beranjak selangkah pun
seolah ingin menikmati guyuran airnya yg dingin
membasahi seluruh tubuh
dalam hati
membayangkan diriku hilang dalam pelukanmu

di tengah hujan ini, aku menangis
mungkin karena kerinduan yang semakin menyesakkan
biarkan air mataku mengalir bersama air hujan

ya, satu lagi yang kusuka dari hujan
orang lain tak akan tahu aku menangis di tengah hujan.

Jumat, Mei 03, 2013

HARDIKNAS itu...?

Tanggal 1 Mei 2013 malam.

Seorang anak kecil lapor kepada mamanya, "Ma, aku besok libur." Tertawa lah dia dengan riang menyadari kalau hari ini dia bisa tidur sampe malam. Sang mama pun terkejut, "Lho, kok libur? dalam rangka apa?"
"Kan besok Hardiknas. Aku nggak ikut upacara, jadinya ya libur. Kan enak bisa di rumah." timpal si anak sambil cengar cengir kuda.
Entah, karena sang bunda tak bisa menimpali atau berpikiran apa, yang jelas hanya helaan napas yang keluar dan mengakhiri percakapan itu.

Tanggal 2 Mei 2013.

Hari ini cerah, mungkin bahkan bisa dibilang panas. Ya syukurlah tidak hujan karena kan kasihan yang sedang berupacara di lapangan luas. Namun, panas matahari cukup terik juga ternyata. Tiba-tiba teringat bayangan ketika masih kecil mungkin sekitar SD atau SMP di mana setiap ada peringatan Hardiknas selalu mendapat jatah berpanas-panasan upacara di lapangan. Kala itu, menurut saja meski sebenarnya tak tahu apa yang dirayakan dan mengapa harus merayakannya dengan upacara sampai ada yang pingsan segala. Ya, mungkin untuk menghormati pahlawan yang telah memperjuangkan bangsa ini dulu.

Kalau mengingat sejarah, memang dulunya bangsa ini bangsa budak. Pendidikan sangat sulit untuk diraih. Hanya orang-orang yang terpilih kekayaannya lah yang bisa mengenyam pendidikan yang baik. Namun, syukurlah orang-orang tersebut mampu memperjuangkan bangsanya yang lain sehingga akhirnya mampu berdiri di kaki sendiri tanpa harus mengemis dan melayani para penjajah. Ya, bangsa ini akhirnya merdeka.

Benarkah sudah merdeka? Tak ayal pertanyaan itu melintas lagi di dalam benak. Bukankah jika merdeka, semua bisa merasa lebih baik? Pendidikan harusnya lebih merata? Namun, lihat saja pada praktiknya. Pendidikan gratis seolah hanya sebuah propaganda. Masih saja harus membayar mahal untuk merasakan nikmatnya pendidikan. Masih saja mereka yang terpilih yang bisa mendapat fasilitas yang layak. Bukankah sama saja dengan masa lalu namanya? Belum lagi, mereka yang pandai lebih banyak memilih menjadi budak negara asing dan tidak memajukan bangsanya sendiri. Bukankah ini lebih parah? Lalu, apa gunanya berdiri di bawah terik matahari seolah ingin menghormati pun merayakan Hardiknas jika kenyataannya tidak berbuah manis seperti harapan para pejuang yang dulu?

Mungkin, kita yang sudah menjadi bagian dari sistem tidak mampu berbuat banyak untuk dunia pendidikan. Ya, saya hanya seorang lulusan sarjana pendidikan yang mungkin akan menjadi guru kelak. Mungkin tidak banyak yang bisa saya sumbangkan pada bangsa ini, namun sebuah pesan berharga yang akan melekat pada diri saya adalah 'lakukan yang bisa kamu lakukan untuk mengubah yang ada di hadapanmu'. Saya akan berusaha semampu saya untuk mengubah kelas saya sendiri nantinya. Guru itu bukan pekerjaan yang mudah, saya yakin. Bertaruh nama baik dalam mengajar. Bertanggung jawab secara moral terhadap generasi bangsa. Untuk itulah, kita (calon guru) hendaknya berusaha melakukan yang terbaik yang kita bisa, bukan hanya berdiri mengikuti upacara dan tidak memberikan perubahan. Semangat Hardiknaa!