*kisah ini hanya fiktif belaka, sebagai sebuah hiburan untuk mereka yang mengingat masa lalunya*
Sorry, I never told
you
All I wanted to say
And now it’s too late
to hold you
‘Cause you’ve flown
away
So far away..
Tembang lama mengalun menemani soreku hari ini. Lagu cinta
yang sarat akan penyesalan akan masa lalu. Dan seketika sebuah memori terulang
dalam benakku seolah menjadi video dari tembang cinta itu.
Sebuah memori tentang kamu dan masa lalu kita. Dulu, dulu
sekali, kita pernah menjalin kisah berdua. Tapi itu semua sudah berlalu dan aku
tak yakin kau masih mengingat kisah itu. Mungkin sudah menjadi cerita usang yang
sudah kau letakkan di bawah tumpukan folder ‘peristiwa tak penting’ dalam
ingatanmu.
Yah, tidak mengapa karena aku juga tidak mengharapkan kisah
kita terulang lagi, meski kuakui hari-hari bersamamu kala itu sangat manis,
bahkan teramat manis dan terlalu indah untuk terhapus begitu saja. Nyatanya aku
masih mengingatnya, dengan jelas malah. Sebuah cinta pertama, jika tidak ingin
menganggapnya sebagai cinta monyet belaka, yang terjadi di kala usia kita masih
sangat belia.
Tiba-tiba tanpa dapat kuantisipasi, berbagai rasa penasaran
menyeruak dalam hatiku. What if we were still together until now? What if we
met again? What would happen then? Banyak kata ‘bagaimana jika’ yang menyerang
kepalaku saat ini. Mungkin aku hanya merindukanmu, sebuah potongan masa lalu
tentang rasa cinta yang masih lugu.
Merindukan saat kita bersama tertawa dalam canda dan
melakukan kegilaan berdua. Rindu akan wajah tertawamu yang terlihat seperti
kucing. Pun juga perasaan sayang yang tanpa alasan. Bukan aku menyayangimu
karena kamu pandai. Bukan aku menyukaimu karena kamu idola di sekolah. Bukan. Tapi
murni aku menyukaimu karena aku merasa bahagia di dekatmu dulu. Aku bisa
tertawa lepas dan marah tanpa tedeng aling-aling di depanmu. Bahkan aku yang
dikenal galak masih bisa tersenyum malu-malu jika berhadapan denganmu.
Hahaha, masa yang menyenangkan. Sedang apa kau sekarang? Masih
ingatkah kamu tentang cerita kita? Tidakkah kau mengingatku barang sedetik
saja? Aku penasaran, pernahkah aku muncul dalam pikiranmu meski hanya sekejap
seperti kamu yang tiba-tiba hadir dalam otakku?
Anyway, di mana pun kamu berada, semoga Tuhan selalu
melindungimu. Dan satu yang dulu mungkin tidak sempat kukatakan ketika hari
kelulusan kita dan kau menarikku ke balik gang dekat sekolah, sebenarnya aku
dulu masih menyukaimu. Bagaimana bila ternyata aku mengungkapkannya padamu? Akankah
kisah kita berubah? Mungkin.
Namun, mungkin saja jalan ini yang terbaik bagi kita. Karena
aku sekarang juga merasa bahagia, dan kuharap kau pun begitu.
Masa lalu hanya perlu dipelajari dan dikenang ketika kita menapaki masa
kini.
Masa lalu tidak untuk dilupakan, namun untuk dihargai karena telah
menuntun kita ke masa kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar