Kala itu kita bertemu, dalam sebuah ketidaksengajaan..
Bukan..mungkin memang telah disuratkan
Aku pun kamu saling menyapa
Kita saling mengenal..
Pun telah kita putuskan 'tuk berjalan
bersama, beriringan..
Ya, kita telah putuskan 'tuk menjadi "sahabat"
Kau ukirkan cerita dalam kisahku
Aku pun begitu..
Meski tak kau tinggalkan duniamu
Meski aku tetap dengan duniaku
Terlukiskan kisah kita menjadi satu
tanpa harus saling beradu
Terkadang kita berjalan sendiri
dalam dunia kita sendiri
Aku dengan duniaku yang sepi
Kau dalam duniamu dengan dia yang kau puji
Terkadang kau tinggalkan aku sendiri
demi dia yang kau ingini
Ya, aku mengerti...
Cukup mengerti untuk biarkanmu pergi
Aku berhenti..
menanti..
Kau tahu kisah tentangku
yang menunggu seseorang untuk mencintaiku
Kau berusaha pahami aku
Biarkanku menanti semau hatiku
Namun kau pun meragu
akankah seorang itu datang untukku..?
Aku ingat masa itu
Kau hentikan langkahmu
hentikan pencarianmu tentang sosok dirinya yang kau rindu
Kau datang padaku dengan seribu ucapanmu
Kata-katamu bangunkan aku
menampar dan sadarkan diriku
Kau katakan padaku,
"Untuk apa kau menunggu seseorang yang tak mungkin datang padamu?
Untuk apa kau buang waktumu mengharap seseorang yang mungkin tak mengharapkanmu?
Apa untuk menyakiti dirimu lagi? Untuk mencabik hatimu dan lukai perasaanmu?
Kau terlalu berharga untuk tenggelam dalam perih itu
Kau terlalu indah untuk mati dalam sepi yang membunuh"
Aku tersenyum, ucapku,
"Tapi pada akhirnya kau kembali bukan? Terima kasih telah kembali padaku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar