Untuk Tuan
yang di sana
Tuan memang tak ada dalam jangkauanku
namun tetap dalam jarak pandangku
Tuan masih terlihat
seolah Tuhan memang membiarkannya nampak
Entah mengapa aku seakan selalu mampu
menangkap kehadiranmu
Melihat sosokmu
meski orang tak memberitahuku..
Aku seolah mampu menemukanmu di mana pun, Tuan
Aku senang
menemukanmu ketika aku butuh
Bahagia
melihatmu kala aku rindu
dan itu membutakanku,
membiarkan aku berjalan dalam sebuah kepemilikan semu
Seketika senang itu lenyap
Sekejap bahagia itu musnah
Melihatmu, hanya luka yang tersisa
memandangmu, sakit yang terasa
Memang tanpa darah, hanya sebuah lubang besar menganga
Mungkin Tuhan ingin menunjukkan
Ya, Tuhan memberikan jawaban
Aku akan pergi Tuan
menghilang, menghilang
toh aku mampu berdiri tanpamu
mampu berjalan lagi meski tak ada kamu
temanilah dia yang lebih membutuhkanmu
pilihlah dia yang perlu topanganmu
yang akan jatuh jika tak ada kamu
Terima Kasih.
ini surat terakhir untuk Tuan, dariku..
selamat tinggal :)
salam,
Aku..
masa lalumu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar