Rabu, Juli 22, 2009

INSPIRED by...(2)

Hallllooooo semua!!
Baru-baru ini Q baca sesuatu, kalo disebut artiel kayaknya bukan. Umh... sebut aja intermezzo gitu deh cZ ini kayak mini arrtikel cuman buat selingan doank...

Apa tertulis di situ keren banget menurutQ yah bisa dibilang ini bacaan bagus buat orang-orang kurang waras (kayak Q) yang pada mau tobat hehe...
Bisa dibilang ni intermezzo ngasi pencerahan gitu deh tapi gak tahu bisa tahan berapa lama pencerahannya... Langsung aja deh baca intermezzo di bawah


Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku dan menyuruh dia memaku satu batang pakudi pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 37 batang paku di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapati bahwa lebih mudah menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira disampaikannya kabar itu kepada ayahnya.

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari jika dia mampu menahan diri atau bersabar. Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba saat dimana dia menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku telah tercabut dari pagar.

Sang ayah membawa anaknya keluar dan berkata, ”Anakku, Kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar?
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau Kamu berselisih paham atau bertengkar denan orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi pasti meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau menyesal dan meminta maaf, lukanya tetap tinggal. Luka melalui ucapan sama perihnya dengan luka fisik.”


Yah intermezzo yang udah kalian baca itu kayaknya mendukung banget pepatah Pen is sharper than a Sword tapi ”pen” alias pena yang dimaksud di sini tuh adalah kata-kata. Kayak yang temenku bilang melalui pena atau kata-kata aja kita sudah bisa menimbulkan perang yang mengakibatkan luka atau kerugian lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh sebilah pedang. Jadi, karena kita udah pernah baca intermezzo kayak gini, kayaknya gak etis banget kalo kita gak coba menerapkannya alias lebih berhati-hati lagi dalam berbicara. Semoga postingan kali ini bisa ngasih manfaat buat semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar